Monday, August 24, 2009

Hamba Tuhan

Ayat bacaan: 2 Timotius 2:26
======================
"sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran, dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya."

hamba Tuhan, sabar melayani, ramah, lemah lembutMelayani tidaklah mudah. Ada kalanya kita menghadapi banyak kendala dan kesulitan dalam pelayanan. Ada saat-saat dimana kesabaran kita diuji, kita harus siap mengorbankan waktu-waktu luang yang bisa dipakai untuk beristirahat, siap mendengar dan menjawab setiap permasalahan mereka dan sebagainya. Terkadang kita bisa berhadapan dengan situasi dimana orang yang dilayani masih naik turun seperti roller coaster. Hari ini berjanji untuk berubah, tapi besoknya kambuh lagi. Kalau satu orang mungkin tidak masalah, tapi bagaimana jika yang dilayani banyak orang, dengan masalah masing-masing, gaya dan sifat masing-masing? Apalagi jika bukan pelayan Tuhan penuh waktu. Kesibukan-kesibukan dalam pekerjaan cukup menyita waktu. Dan yang harus diingat juga, jangan sampai keluarga dibiarkan terbengkalai karena terlalu sibuk dalam bekerja dan melayani. Tidak mudah. Sama sekali tidak mudah. Namun itu semua harus dijalani dengan penuh sukacita. Sebab, mungkin melalui kita, Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran, dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya. And let me tell you this, when someone repent and receive God in front of you, the feeling is really unbelievable.

Sebagai pelayan-pelayan Tuhan kita dituntut untuk terus mewartakan firman Tuhan dan membantu mereka yang membutuhkan untuk kembali ke jalan yang benar dengan ramah dan sabar. Kepada Timotius, dan kita semua tentu saja, Paulus menyampaikan bagaimana sikap yang dibutuhkan untuk menjadi hamba Tuhan yang baik. Jangan sampai sebagai hamba Tuhan, kita malah terpancing emosi. Terjebak dalam perdebatan yang tidak berguna yang hanya membuat panas. "sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan." (2 Timotius 2:24-25a). Hal ini sungguh dibutuhkan dari para hamba Tuhan, "sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran, dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya." (2 Timotius 2:25b-26).

Ketika menghadapi orang yang belum mengenal Kristus, yang menentang dan melawan kebenaran, Timotius diminta untuk memperbaikinya dengan ramah, sabar dan lemah lembut. Demikian pula kita. Tuhan memberikan kesempatan yang sama kepada semua orang untuk bertobat, tidak peduli siapapun itu. Dalam Roma kita membaca demikian: "Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain!" (Roma 3:29). Ya, Allah adalah Allah dari semua manusia di dunia ini, karena kita semua sama-sama ciptaanNya. Tuhan menganugerahkan keselamatan bagi siapapun yang berseru kepadaNya. "Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan." (Roma 3:29). Dan jalan keselamatan itu hanya ada dalam Kristus. "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6). Pertanyaannya sekarang, bagaimana orang bisa menerima Tuhan jika mereka belum mengenalNya? Bagaimana orang bisa mengenal Kristus jika kita sebagai anak-anakNya tidak berperan apa-apa dalam menyatakan kebenaran? Bagaimana mereka bisa menerima jika kita bukannya menjadi contoh, tapi malah menjadi batu sandungan? Dalam Roma dikatakan demikian: "Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?" (Roma 10:14). Lewat kita sebagai hamba-hamba Tuhan, diposisi apapun, kita harus bisa menjadi penyampai terang Kristus, agar mereka bisa mengenal dan percaya. Dan itu tidaklah mungkin dilakukan jika kita punya tempramen kasar dan tidak sabaran. Inilah pentingnya memiliki sebuah sifat yang lemah lembut, sabar dan ramah, serta cakap dalam mengajar atau menyampaikan firman Tuhan.

Memang berbagai kesibukan sehari-hari bisa menyita waktu kita dan membuat kita lelah. Tapi ingatlah bahwa Tuhan Yesus berjanji akan selalu menyertai kita hingga akhir zaman dalam menjalankan amanatNya yang agung. "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:19-20)." Kita juga telah dikaruniai Roh Kudus yang siap menolong, membimbing dan menyertai kita. "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu."(Yohanes 14:16-17) Kita tidaklah sendirian dalam melayani. Ada Tuhan bersama kita. Karenanya marilah kita melakukannya dengan penuh sukacita, dengan kesabaran, kelembutan dan kecakapan, karena siapa tahu, kesempatan Tuhan datang bagi orang yang kita layani untuk bertobat dan mengenal kebenaran!

Bawa terang Kristus kepada mereka yang belum percaya sehingga mereka beroleh keselamatan

No comments:

Post a Comment